Rabu, 11 Mei 2011

Impor Naik Karena Investasi Tumbuh


Naiknya impor barang modal dan bahan baku atau penolong merupakan refleksi dari peningkatan investasi dan output industri nasional. Dengan naiknya impor, proporsi bahan baku atau penolong meningkat 1 persen menjadi 73,9 persen pada triwulan ini. Di antara ketiganya, bahan baku atau penolong meningkat lebih signifikan sebesar 31,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Untuk barang modal, peningkatan hanya mencapai setengah bahan baku dengan persentase sebesar 15,8 persen. Namun, kenaikan impor kedua jenis barang sebagai produk untuk diolah lebih lanjut tidak menjadi yang tertinggi. Impor barang konsumsi justru naik lebih tajam dengan 48,2 persen. Namun, kenaikannya masih lebih rendah dibandingkan tahun 2010 (sebesar 63,3 persen).
Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (2/5/2011) kemarin, menyebutkan, nilai impor, baik migas maupun nonmigas, Indonesia mencapai rekor yang tertinggi sebesar 14,48 miliar dollar AS pada Maret lalu. "Ini rekor baru untuk impor Indonesia. Sebelumnya yang tertinggi di Desember 2010 (sebesar), 13,15 miliar dollar AS," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan. Akibat naiknya impor bahan baku dan penolong ini, surplus neraca perdagangan nonmigas pun semakin menurun, khususnya sejak Agustus 2010 (1,8 miliar dollar AS) hingga Maret 2011 (1,7 miliar dollar AS), di mana pada periode tersebut sempat mencapai 3,1 miliar dollar AS pada Desember 2010.
SUMBER : KOMPAS, 9 MEI 2011

Rupiah Menuju Rp.8000 Per Dollar AS


Nilai tukar rupiah bisa terus menguat hingga mencapai Rp 8.000 per dollar AS. Hal itu memungkinkan terjadi karena pelemahan dollar AS tidak hanya terjadi antara rupiah dan dollar AS, tetapi juga semua mata uang di dunia terhadap pemulihan ekonomi di Amerika Serikat akan membuat permintaan terhadap produk dunia di negara tersebut semakin tinggi. Hal ini menyebabkan pelemahan dollar AS. Pemulihan ekonomi AS tidak terjadi hanya pada perdagangan antara Amerika dan China, tetapi juga antara Amerika dan dunia. Dengan kecenderungan tersebut, rupiah bisa terus menguat ke Rp 8.000 per dollar AS.BI masih bersikap konservatif dengan tetap mempertahankan penguatan rupiah di level saat ini, yakni di level Rp 8.551 per dollar AS. Padahal, penguatan rupiah secara tajam sebenarnya sudah mulai terdeteksi pada 2010 sehingga asumsi nilai tukar di APBN 2011 sudah dapat ditetapkan di level Rp 8.500–Rp 8.700 per dollar AS.dollar AS.
 Sekarang, Indonesia yang paling konservatif karena semua mata uang menguat terhadap dollar AS. Padahal, BI sudah tahu, untuk memegang setiap 100 miliar dollar AS itu ada biayanya. Akibatnya, sekarang rupiah dibiarkan terus menguat. Nilai tukar rupiah terus menunjukkan kecenderungan menguat hingga mencapai posisi Rp 8.547,5 per dollar AS pada 2 Mei 2011. Itu jauh menguat dibandingkan posisi setahun lalu ada di level Rp 9.009 per dollar AS pada 3 Mei 2010. Hal itu berarti sudah terjadi penguatan rupiah sekitar 5,4 persen. Perkembangan nilai tukar itu sudah jauh menguat dibandingkan asumsi nilai tukar yang ditetapkan dalam APBN 2011, yakni Rp 9.250 per dollar AS, atau lebih kuat 8,2 persen. Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brojonegoro menyebutkan, penguatan rupiah terhadap dollar AS memberikan keuntungan tersendiri bagi APBN. Sebab, setiap penguatan sebesar Rp 100 dari asumsi APBN 2011 akan terjadi penghematan pada belanja negara di APBN 2011 sebesar Rp 400 miliar. "Setiap Rp 100 penguatan (rupiah) akan menghemat pengeluaran Rp 400 miliar.
SUMBER: KOMPAS, 9 MEI2011

Anggaran Pendapatan Belanja Negara


A.Pengertian Anggaran Pendapatan Belanja Negara(APBN)
     Kata anggaran secara etimologi berasal dari kata anggar atau kira-kira atau perhitungan,sehingga Anggaran Pendapatan Belanja Negara diartikan sebagai perkiraan/perhitungan jumlah pendapatan dan pengeluaran/belanja yang akan dikeluarkan olh negara.Anggaran dalam bahasa inggris disebut budget yang berasal dari bahasa prancis bouge/bougette yang berarti tas.Pengertian anggaran(budget) secara umum yaitu suatu daftar/pernyataan yang terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran Negara yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu(satu tahun).
B.Fungsi Anggaran Pendapatan Belanja Negara
  1.Fungsi Alokasi
     APBN memuat pengalokasian dana dari seluruh pendapatan Negara kepada pos-pos pembelanjaan baik untuk pembiayaan pembangunan maupun yang lainnya,sehingga penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lancar dan terkendali.Contohnya biaya pendidikan,memajukan pertanian,dan kesehatan.
  2.Fungsi Distribusi
     Penerimaan Negara dalam APBN selain digunakan untuk kepentingan umum yaitu untuk pembangunan dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan,juga disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk subsidi,bea siswa,dan dana pensiun yang merupakan bentuk dari transfer payment.Transfer payment adalah pengalihan pembiayaan dari bsatu sector kesektor lainnya.
  3.Fungsi Stabilitas
     APBN merupakan salah satu instrumen bagi pengendalian stabilitas perekonomian Negara dibidang fiscal.Contoh dalam kondisi inflasi pemerintah mengambil kebijakan anggaran surplus.Kebijakan anggaran surplus berarti pos penerimaan lebih besar daripada pos pengeluaran.
3.Cara Penyusunan,Pelaksanaan,Pengawasan,dan Pertanggungjawaban APBN
  a.Asas penyusunan dibagi 3,yatu:
     1.Kemandirian artinya pembelanjaan oleh Negara bertumpu pada kemamapuan Negara,apabila penerimaan dalam negeri meningkat maka pinjaman luar negeri hanya sebagai pelengkap.
     2.Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas.
     3.Penajaman prioritas pembangunan artinya pembelanjaan dalam APBN harus mengutamakan pembangunana disektor-sektor yang lebih bermanfaat.
  b.Cara Penyusunana APBN
     Pada UUD 1945 Pasal 23 Ayat(2)”Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja Negara diajukan oleh presiden untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.Ketentuan UUD mengenai RAPBN disusun oleh departemen/lembaga Negara dalam bentuk Daftar Usulan Kegiatan dan Daftar Usulan Proyek.Apabila RAPBN disetujui oleh DPR kemudian ditetapkan sebagai undang-undang,tetapi apabila RAPBN tidak disetujui oleh DPR maka pemerintah menggunakan APBN tahun sebelumnya.
  c.Pelaksanaan APBN
     APBN memuat perkiraan jumlah pendapatan Negara dan belanja Negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan.Perinciannya dalam tiap sector dan subsektornya dimuat dalam penjelasan APBN.Dalam melaksanakan pengeluaran anggaran rutin diperlukan DIK dan DIP untuk pengeluaran anggaran pembangunan.
  d.Pengawasan Pelaksanaan APBN
     Apabila APBN telah dilaksanakan maka diperlukan pengawasan.Pengawasan menghendaki bahwa pelaksanaan APBN dilakukan sesuai dengan rencana aturan permainan dan tujuan yang telah ditetapkan.
  e.Pertanggungjawaban APBN
     Bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap pelaksanaan APBN disebut PAN(Perhitungan Anggaran Negara).PAN ini terlebih dahulu diperiksa oleh BPK.PAN juga merupakan pengecekan terhadap anggaran brlanja yang telah direncanakan dan realisasinya.
4.Sumber Pendapatan dan Jenis Pembelanjaan Negara
  a.Sumber Pendapatan Negara
     Penerimaan dalam negeri terdiri atas penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak.Negara menarik berbagai pungutan pajak seperti pajak penghasilan,pajak pertambahan nilai,pajak bumi dan bangunan.Sedangkan penerimaan bukan pajak diperoleh dari pemanfaatan sumber daya alam yang dikelola oleh Negara seperti minyak bumi,gas alam,pertambangan umum.
  b.Jenis Pembelanjaan Negara
     Jenis pembelanjaan Negara seperti pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.Pengeluaran rutin yaitu semua pengeluaran Negara untuk membiayai tugas-tugas umum pemerintah dan kegiatan operasional pemerintah pusat,pembayaran bunga atas utang dalam dan luar negeri.Pengeluaran pembangunan yaitu semua pengeluaran Negara untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang dibebankan pada anggaran belanja pemerintah pusat.Sedangkan belanja Negara yaitu semua pengeluaran Negara untuk membiayai belanja pemerintah pusat&daerah.Menurut sifatnya belanja/pengeluaran dibedakan menjadi 2,yaitu:
   1.Belanja yang bersifat ekskausif,yaitu belanja untuk membeli barang/jasa yang langsung dikonsumsi/dapat menghasilkan barang lain.misal penyediaan vaksin untuk imunisasi.
   2.Belanja yang bersifat transfer,yaitu belanja untuk kegiatan-kegiatan sosial yang tidak produktif.misal sumbangan untuk korban bencana alam,subsidi,bea siswa.
DAFTAR PUSTAKA:
Mulyanti Sri,Sujiyani,Kustiyaningsih,Indrastuti.2007.EKONOMI 2,Ekonomi dan Kehidupan.Surakarta:Putra Nugraha.

Minggu, 08 Mei 2011

PEREKONOMIAN TERBUKA


A.Pengertian Perdagangan Internasional
                Perdagangan internasional yaitu sebagai perdagangan antarnegara/lintas Negara,yang mencakup ekspor&impor.Perdagangan internasional dibagi 2,yaitu perdagangan barang(fisik)&perdagangan jasa.Perdagangan jasa seperti biaya transportasi,perjalanan(travel),asuransi dan jasa konsultan asing.Perdagangan internasional sebenarnya telah dilakukan bangsa Indonesia sebelum datangnya para penjajah.Masa itu banyak saudagar dari Cina,Persia,dan India berdatangan secara damai kewilayah kerajaan-kerajaan seperti Samudra Pasai di Sumatra,Ternate dan Tidore di Kepulauan Ambon,Banten dan Majapahit di Pulau Jawa,Kutai di Kalimantan,dan Gowa di Sulawesi.Produk hasil bumi dari Indonesia dikuasai untuk memperkaya Negara mereka.Di masa kemerdekaan,perdagangan internasional semakin dikembangkan.Bahkan Indonesia pernah menjadi pengekspor minyak bumi,beras,dan hasil bumi lainnya.Pemerintah membuka kerjasama ekonomi dengan berbagai Negara untuk memperlancar perdagangan internasional.
B.Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran Internasional
                Transaksi ekspor-impor barang antarnegara dicatat dalam suatu neraca perdagangan(balance of trade).Neraca ini memuat nilai ekspor-impor barang yang biasanya dinyatakan dalam dolar AS yang dicata dalam waktu tertentu.Neraca pembayaran internasional(balance of payment/BOP) adalah catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa,transfer keuangan dan moneter antara penduduk(resident) suatu Negara dan penduduk luar negeri(rest of the world) untuk periode waktu tertentu,biasanya satu tahun.Neraca pembayaran internasional memiliki berbagai kegunaan,yaitu:
  1.Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri &luar negeri,
  2.Untuk mengetahui struktur&komposisi transaksi ekonomi internasional suatu Negara,
  3.Untuk mengetahui mitra utama suatu Negara dalam hubungan ekonomi internasional,
  4.Mengetahui posisi keuangan internasional suatu Negara,
  5.Sebagai salah satu indicator yang akan dipertimbangkan oleh IMF/Negara donor untuk memberikan bantuan keuangan,terutama nrgara yang mengalami kesulitan BOP,
  6.Sebagai salah satu indicator fundamental ekonomi satu Negara selain tingkat inflasi,pertumbuhan GDP.
C.Devisa
                Kegiatan ekspor-impor yang dilakukan oleh berbagai Negara dapat berlangsung dengan lancar karna adanya suatu alat pembayaran yang diakui secara internasional.Alat pembayaran internasional itu disebut sebagai devisa.Devisa ini dapat berupa valas,emas,bill of exchange,dan traveller cheque.
  a.Valuta Asing(Valas) adalah mata uang asing yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional.Seperti Dolar-Amerika,Euro-Eropa,Yen-Jepang.
  b.Emas yang dapat digunakan sebagai devisa adalah emas dalam bentuk batangan dengan kadar 24 karat.
  c.Bill of Exchange(Wesel) adalah surat perintah dari nasabah kepada banknya untuk melakukan pembayaran dengan sejumlah uang tertentu.
  d.Traveller Cheque(TC) adalah cek khusus untuk digunakan dalam perjalanan biasanya untuk turis dan dapat dicairkan pada bank yang ditunjuk di Negara yang dituju.
                Total valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari dari suatu Negara disebut sebagai cadangan devisa.Cadangan devisa dapat diketahui dari posisi balance of payment(BOP) atau neraca pembayaran internasionalnya.Cadangan devisa suatu Negara biasanya dikelompokkan atas cadangan devisa resmi dan cadangan devisa nasional.keduanya adalah:
  1.Cadangan devisa resmi yaitu cadangan devisa yang dimiliki oleh Negara(pemerintah).cadangan ini dikelola,dikuasai,diurus dan ditatausahakan oleh Bank Sentral.
  2.Cadangan devisa nasional yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan,badan/lembaga,terutama perbankkan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional(termasuk milik bank umum nasional).
DAFTAR PUSTAKA:
Mulyanti Sri,Sujiani,Kustiyaningsih dan Indrastuti.2007.EKONOMI 2,Ekonomi dan Kehidupan.Surakarta:Putra Nugraha.

Kamis, 05 Mei 2011

INFLASI


                Para ekonom menggunakan istilah inflasi untuk menggambarkan situasi ekonomi pada saat keseluruhan harga mengalami kenaikan.Laju inflasi(inflation rate) adalah persentase perubahan tingkat harga pada suatu waktu tertentu dibandingkan dengan tingkat harga pada periode sebelumnya.Inflasi merupakan salah satu aspek kinerja makro ekonomi yang paling diperhatikan secara cermat,sekaligus merupakan salah satu variable kunci dalam perumusan kebijakan makro ekonomi.Timbulnya inflasi di sebabkan karna:
1.Kelebihan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat(money in circulation),
2.Kekurangan barang yang ditawarkan dalam masyarakat,
3.Permintaan kelebihan penawaran(demand pull inflation),
4.Meningkatkan biaya produksi barang(cost push inflation),
5.Meningkatkan indeks harga konsumen(consumer price index),
6.Inflasi dari luar negeri(imported inflation).
Menurut tingkatnya inflasi di bagi menjadi 2,yatu:
a.Dilihat dari laju kecepatannya inflasi ada 3:
  1.Inflasi lunak(mild inflation) adalah inflasi yang kecepatannya kurang dari 5% per tahun,
  2.Inflasi cepat(galloping inflation) adalah inflasi yang kecepatannya lebih dari 5% < 10% pertahun,
  3.Inflasi meroket(hyperinflation) adalah inflasi yang kecepatannya lebih dari 10% per tahun.
b.Dilihat dari keparahannya inflasi ada 4:
  1.Inflasi ringan (10% per tahun),
  2.Inflasi sedang (10%-30% per tahun),
  3.Inflasi berat (30%-100% per tahun),
  4.Hiperinflasi (>100% per tahun).
Dampak inflasi bagi perekonomian suatu negara yaitu:
1.Inflasi dapat menurunkan tingkat pendapatan riil masyarakat suatu Negara,
2.Inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat terhadap barang atau jasa,terutama mereka yang berpenghasilan tetap,
3.Inflasi dapat mengakibatkan turunnya daya saing akibat tingginya harga.
DAFTAR PUSTAKA:
Ahman Eeng.2007.Membina Kompetensi Ekonomi.Bandung:Grafindo Media Pratama.